Memilih bahan yang sempurna adalah aspek yang paling sulit dalam menjahit T-shirt! Panduan ini akan membantu untuk menentukan rajutan bahan yang tepat sehingga Anda dapat memulai menjahit dan mengakhirinya dengan T-shirt klasik berkelas.

Apa yang membuat rajutan t-shirt terlihat maskulin?

Bagi banyak orang, jawaban untuk pertanyaan diatas sangatlah mudah – mereka akan mengatakan bahwa yang penting adalah 100% katun dan bahan tidak terlalu tebal. Seperti yang mungkin anda temui, akan sulit untuk menemukan bahan yang dimaksud tersebut! Kenyataannya, anda dapat membuat sebuah t-shirt yang baik dengan semua jenis bahan. Mari kami tunjukkan kepada anda beberapa contoh t-shirt yang diproduksi beberapa merek besar mulai dari katun standard hingga t-shirt tanpa bahan katun sama sekali!

 

tshirt-katun-interlock

100% katun combed. T-shirt dari Nordstrom – Ini adalah pilihan klasik

tshirt-jersey-j-crew

T-shirt dari J. Crew dengan bahan katun jersey washed 100%- Ini adalah sebuah pilihan yang sangat moderen dan nyaman, bahan ini akan menghasilkan t-shirt kasual dan terlihat “jatuh”.

tshirt-dengan-polyester

99% katun, 1% Polyester Jersey T-shirt dari H&M- campuran polyester sangat umum ditemukan dalam t-shirt bermotif. Persentase polyester yang digunakan dapat jauh lebih banyak dari contoh ini tetapi penting untuk diingat bahwa ini akan menghasilkan kaos yang lebih sporty. Kaos seperti ini cocok untuk gym. Campuran sejumlah kecil polyester juga akan menghasilkan t-shirt yang tidak mudah kusut ketika keluar dari mesin cuci atau lemari

tshirt-spandek

95% Katun, 5% Spandex. Jersey T-shirt dari H&M – bahan dengan campuran spandex paling cocok untuk kaos ketat yang menonjolkan lekuk tubuh (Perhatikan bagaimana bahu, dada dan lengan dalam contoh diatas terlihat jelas).

tshirt-wool-viscose

85% Viscose(rayon),15% wool T-shirt dari H&M- Jika anda hiking dan berkemah anda mungkin tertarik untuk membuat t-shirt berbahan dasar wol. Anda akan menghasilkan t-shirt dengan harga jauh lebih murah disbanding t-shirt di toko outdoor!

tshirt-katun-linen

85% katun, 15% Linen Jersey Tshirt dari H&M – ini adalah perpaduan contoh lainnya dari perpaduan bahan yang kreatif.

Seperti yang anda lihat, sebagian besar kaos ini memiliki bahan medium weight dengan bahan sedikit jatuh dan tidak terlalu stretchy seperti bahan t-shirt kebanyakan. Sejak bahan spandex menjadi unsur yang semakin umum dalam dunia bahan, perlu diketahui bahwa t-shirt maskulin masih bisa diproduksi dengan bahan spandex yang dapat ditemukan di seluruh toko bahan.

Selain bahan, penting untuk dicatat rajutan bahan yang dipakai. Sebuah rajutan “lacoste” lebih kaku dan kurang jatuh disbanding rajutan model jersey. Saya menemukan bahwa jika saya ragu tentang bahan yang akan saya pakai untuk pakaian pria (terutama jika saya memilih bahan bermotif/ printing), saya lebih baik memilih rajutan “interlock” dibandingkan jersey.

Periksa Lemari Anda

Jadi sekarang Anda telah mengetahui bahwa ada banyak bahan yang dapat digunakan untuk membuat t-shirt. Bila Anda ragu mengenai bahan yang hendak Anda gunakan, coba periksa lemari pakaian Anda. Apakah jenis kaos yang ada di sana?

Sebagai contoh, apakah t-shirt yang Anda sukai cenderung memiliki model body fit dengan kelenturan ekstra? Atau justru Anda lebih menyukai bahan yang relative tebal namun bermotif (tidak polos seperti bahan kebanyakan)? Bila Anda menyukai model body fit, pertimbangkan bahan campuran spandex dan viscose atau bila ketebalan dan motif penting bagi Anda, carilah bahan dengan campuran polyester/ linen.

Pertimbangkan juga detail jahitan yang diinginkan. Apakah Anda lebih menyukai model “v-neck” daripada leher dengan jahitan tebal disekelilingnya? Beberapa orang tidak menyukai kaos dengan jahitan tebal pada lubang kepala karena membatasi pergerakan leher mereka. Detail-detail variasi lainnya juga dapat menentukan jenis bahan yang akan Anda gunakan.

Apakah saya perlu rib?

Rib adalah lapisan pada leher dan lengan yang berguna untuk mencegah lubang leher dan lengan menjadi terlalu melar. Seperti telah Anda lihat pada foto di atas sebelumnya, kebanyakan t-shirt masa kini tidak memiliki rib tebal pada bagian lehernya. Rib dengan ketebalan 2×1 umum digunakan pada t-shirt kebanyakan tetapi sekarang tidak sering digunakan. T-shirt masa kini lebih sering menggunakan jahitan bahan tanpa tambahan rib.

rib-pada-tshirt

Keuntungan menggunakan rib pada leher t-shirt adalah lubang leher tidak akan rentan terhadap melar. Rib bersifat sangat lentur dan dapat kembali ke posisinya semula dengan cepat. Jika Anda tidak dapat menemukan rib yang tepat, cobalah mengetes bahan t-shirt Anda apakah cukup lentur atau tidak bila ditarik. Ukurannya adalah, bila Anda Tarik, bahan t-shirt Anda akan kembali ke posisinya semula. Bila bahan yang Anda pakai mengandung spandex, Anda bisa saja tidak memerlukan rib karena bahan spandex cukup lentur dan dapat berfungsi sama dengan rib.Atau bila Anda menggunakan bahan 100% katun, bahan ini masih dapat ditoleransi tanpa menggunakan rib. Beberapa bahan tidak terlalu lentur, Anda dapat mengakalinya dengan tambahan jahitan pada leher atau tetap menggunakan rib.

Synergy Promotion telah berpengalaman memproduksi berbagai jenis TShirt dan polo shirt selama lebih dari 8 tahun. Kami telah mengerjakan berbagai jenis pakaian untuk keperluan perusahaan seperti seminar, gathering, bahkan event olah raga. Hubungi kami bila Anda membutuhkan nasihat lebih lanjut atau sekedar bertegur sapa.

Hubungi Kami

Pin It on Pinterest

Shares